About Dagusibu

DAGUSIBU merupakan singkatan dari Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang. DAGUSIBU adalah  slogan yang diperkenalkan IAI (Ikatan Apoteker Indonesia) dengan tujuan memberikan informasi masyarakat tentang cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan cara yang benar. Berikut ini adalah uraian DAGUSIBU :

  1. Dapatkan Obat dengan Benar

Masyarakat mendapatkan obat dengan benar di apotek. Apotek merupakan tempat pelayanan obat resmi, sehingga kita dapat berkonsultasi dengan apoteker di apotek untuk mendapatkan obat yang aman, berkualitas, dan bermanfaat. Tips untuk mendapatkan obat dengan benar yaitu:

  • Perhatikan penggolongan obat.
  • Perhatikan informasi yang terdapat pada brosur dan kemasan.
  • Perhatikan kadarluarsa obat.

Mendapatkan obat yang benar dilakukan dengan memperhatikan penggolongan obat, informasi pada kemasan, dan kadaluarsa obat. Masyarakat diharapkan memperoleh obat obatan dari sarana kesehatan yang mempunyai lisensi/legal. Contohnya belilah obat dari apotek yang mempunyai  nomor SIA (Surat Izin Apotek), ini bisa dilihat di palang apotek tersebut. jika membeli obat di toko obat, lihat pula izin toko obat tersebut. Pastikan juga klinik dokter yang didatangi memiliki izin. Hal yang terpenting adalah belilah obat di sarana kesehatan yang mempunyai izin. Cara untuk mengetahui bahwa sarana kesehatan tersebut memiliki izin :

  • Melihat nomor izin seperti SIA di palang apotek/toko obat/klinik tersebut.
  • Bertanya pada petugas apotek.
  • Jika tidak ditemukan nomor izin tersebut, lebih baik beli obat langsung di apotek. Karena, pendirian apotek sudah memiliki regulasi tersendiri, sehingga pendirian apotek ilegal sangat tidak mungkin terjadi.
  1. Gunakan Obat dengan Benar

Masyarakat menggunakan obat dengan benar yaitu dengan cara berkonsultasi dengan apoteker. Penggunaan obat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:

  • Tidak terburu-buru mengkonsumsi antibiotik.
  • Obat jenis antibiotik harus diminum sampai habis untuk mecegah timbulnya resistensi
  • Gunakan obat sesuai petunjuk/aturan yang terdapat dalam kemasan obat.

Menggunakan obat dengan benar sesuai petunjuk pada kemasan obat. Kita dapat menemukan obat dalam jenis dan cara penggunaan yang berbeda-beda. Seperti kapsul, tablet, sirup, suspensi, salep, krim, dan lain-lain. Menurut cara penggunaannya ada obat tetes telinga, hidung , salep mata, suppositoria, dan lain-lain. Dalam penggunaan obat ini, masyarakat harus diedukasi berdasarkan jenis obat apa yang ia terima dan bagaimana cara menggunakannya. Oleh karena itu, peran apoteker sangat dibutuhkan di sini. Jangan sampai obat yang seharusnya dimasukkan lewat dubur malah ditelan oleh pasien. Atau pasien malah tidak mengetahui bagaimana cara meneteskan obat tetes hidung dengan baik dan benar.

Selain itu ada suatu hal penting yang saat ini masyarakat awam beranggapan bahwa ketika sakit batuk, pilek, dan demam, perlu mengonsumsi antibiotik. Padahal yang benar adalah jangan terburu-buru dalam menggunakan antibiotik. Setelah antibiotik mulai dikonsumsi, maka hal yang harus diperhatikan adalah antibiotik harus habis. Biasanya sebanyak 10 tablet antibiotik habis dalam waktu tiga hari jika diminum setiap sehari tiga kali.

  1. Simpan Obat dengan Benar

Masyarakat berkonsultasi dengan apoteker tentang cara penyimpanan obat karena setiap obat memerlukan kondisi penyimpanan yang berbeda. Tips untuk penyimpanan obat dengan benar yaitu:

  • Membaca aturan penyimpanan obat pada kemasan.
  • Menjauhkan dari jangkauan anak-anak.
  • Mengunci almari penyimpanan obat dan lain-lain

Menyimpan obat dengan benar sesuai petunjuk pada kemasan. Obat disimpan dalam kondisi tertentu. Pada suhu tertentu dan di tempat yang kering. Sifat obat yang mudah terdegradasi/berubah menjadi senyawa kimia lain dapat menyebabkan obat tidak stabil dalam kondisi tertentu. Biasaya kita temukan kalimat “Jauhkan dari sinar matahari langsung. Simpan pada suhu kamar” dalam sebuah kemasan obat. Seperti suntik insulin untuk pasien diabetes, obat ini harus disimpan dalam lemari pendingin, sementara tablet biasa, tidak masalah jika disimpan pada suhu kamar. Oleh karena itu, lebih baik simpan obat pada kotak obat dan jauhkan kotak itu dari jangkauan anak-anak serta sinar matahari langsung dan simpanlah ditempat yang kering.

  1. Buang Obat dengan Benar

Masyarakat berkonsultasi dengan apoteker agar dapat membuang obat dengan benar. Tips untuk membuang obat dengan benar yaitu:

  • Menghilangkan label pada wadah kemasan.
  • Untuk obat berbentuk tablet dan kapsul dihancurkan dan dicampur dengan tanah, dimasukkan ke plastik, lalu di
  • Untuk obat antibiotik dibuang dengan kemasan dan hanya labelnya yang dilepaskan dari wadah.

Setelah masa kadaluarsa obat berakhir, maka hendaklah kita membuang obat pada tempatnya. Tempat pembuangan obat sesuai dengan jenis sediaan obat tersebut. Untuk tablet dan sejenisnya (padat), maka obat tersebut dihancurkan dan buang ke tanah yang tidak ditumbuhi tanaman. Untuk cairan, lebih baik dibuang ke tanah juga, karena jika dibuang ke dalam air dapat menyebabkan makhluk hidup di dalam air mati atau terkontaminasi dengan zat kimia obat. Plastik obat, dibuang pada tempat sampah. Membuang obat juga harus bersamaan dengan kemasannya setelah label dilepas, termasuk membuang obat antibiotik.